Ada Seorang Pria sedang bekerja di ladangnya... Ladangnya kebetulan berdekatan dengan sebuah sungai... Saat itu pria tersebut kehausan dan melihat jambu yang hanyut terbawa arus sungai... Langsung saja ia ambil dan memakannya.. Sebelum jambu itu dimakannya , dia ingat bahwa jambu itu bukan miliknya . Sehingga ia merasa sangat bersalah... Maka ia telusuri sungai itu dan menemui pohon jambu. Tetapi jambu yang ia makan tidak sama jenisnya dengan jambu itu. Maka ia meneruskan perjalanannya hingga jauh. Dan akhirnya sampai pada pohon jambu yang dia cari. Ia pun melihat keadaan sekitar , ternyata ada sebuah rumah di ladang yang ditumbuhi ponon tersebut. Tanpa pikir panjang ia langsung menuju rumah itu untuk meminta maaf karena sudah memakan jambu. Tetapi pemilik ladang tersebut menangatakan bahwa pohon itu punya dia dan kedua saudaranya... Maka ia bisa memaafkannya jika ia mau bekerja selam satu tahun... Sembari memikirkan hal itu dia membakar ranting dan memasukkan tangannya ke api.. Tentu saja ia kesakitan maka ia berpikir bagaimanakah siksa nanti di akhirat jika ia tindak melaksanakan . Maka ia menyetujuinya.
Dia pun menyelesaikannya dan segera menuju tempat pemilik kedua. Permintaannya sama. Maka ia terpaksa menyetujuinya. Tetapi saat pemilik ketiga ia harus mengawini anaknya yang buta, tuli, bisu , dan lumpuh. Maka sekali lagi ia membakar ranting dan memasukkan tangannya lagi. Akhirnya ia mengambil keputusan untuk menyetujuinya. Setelah akad nikah maka ia menuju kamar pengantin dan melihat sesosok wanita yang berbeda dari penggambaran bapak tadi. Maka ia segera keluar dan menanyakan hal itu. Ia menjawab :
Buta : Karena ia belum melihat barang maksiat
Tuli : Karena ia belum mendengar perkataan kotor
Bisu : Karena ia belum pernah berbicara kotor
Lumpuh : Karena ia belum pernah melangkah menuju kemaksiatan
SUBHANALLAH .... Karena kejujuran dan kegigihan dibayar dengan sangat manis....
Dia pun menyelesaikannya dan segera menuju tempat pemilik kedua. Permintaannya sama. Maka ia terpaksa menyetujuinya. Tetapi saat pemilik ketiga ia harus mengawini anaknya yang buta, tuli, bisu , dan lumpuh. Maka sekali lagi ia membakar ranting dan memasukkan tangannya lagi. Akhirnya ia mengambil keputusan untuk menyetujuinya. Setelah akad nikah maka ia menuju kamar pengantin dan melihat sesosok wanita yang berbeda dari penggambaran bapak tadi. Maka ia segera keluar dan menanyakan hal itu. Ia menjawab :
Buta : Karena ia belum melihat barang maksiat
Tuli : Karena ia belum mendengar perkataan kotor
Bisu : Karena ia belum pernah berbicara kotor
Lumpuh : Karena ia belum pernah melangkah menuju kemaksiatan
SUBHANALLAH .... Karena kejujuran dan kegigihan dibayar dengan sangat manis....
